Sabtu, 30 Juni 2012

BIJI SAWI (Brassica nigra)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhanberbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkepingdua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (sukusawi-sawian)
Genus: Brassica
Spesies: Brassica nigra (L.) W.D.J. Koch
Sesawihitam, black mustard, atau Brassica nigra (L.) WDJ. Koch merupakan tanaman semusim yang ditanam untuk dimanfaatkan bijinya sebagai rempah-rempah. Biji sesawi hitam diolah menjadi mustar. Mustar hitam yang dihasilkannya merupakan mustar dengan "dayas engat" yang paling kuat — namun nyaris tanpa aroma — dibandingkan dengan sumber mustar lainnya. Sebagaimana sesawi lain, efek "sengatan" iniberasaldarikandunganbeberapabahan golongan glukosinat seperti sinalbin, sinirgin, dan sinapin.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari daerah Laut Tengah timur laut dan sekarang tersebar hingga India. Di India bijinya digunakan sebagai salah satu komponen bumbu kari dan sumber minyak masak, walaupun semakin terdesak oleh sesawi India. B. Nigra dibudidaya di lnggnis.
Brassica nigra termasuk dalam Anak Kelas Dilleniida, Bangsa Capparales, dan Suku Brassicaceae dengan ciri-ciri herba, jarang sekali perdu; menghasilkan glukosinat (glukosida minyak mustar) dan sering sianogenik, hnya sedikit yang menghasilkann alkaloida kardenolid atau kukurbitasin; akar kadang-kadang ada yang bersimbiosa dengan mikoriza. Daun tersebar, jarang berhadapan, tunggal, sering terbagi; stipula tidak ada. Bunga dalam rasemus, biseksual, aktinomorf, reseptakel hanya kadang-kadang meembentuk ginofor; sepal 4, dua-dua berhadapan; petal 4, dioagonal terhadap sepal; stamen umumnya 6, 2 yang paling luar lebih pendek dan disebuttetradinamus; ginaesium 2 karpel, 2 ruang, plasenta parietalis, ovula  1-banyak tiap plasenta, ovarium  superus. Buah  umunya siliiqua (memanjang) atau silikel (pendek). Biji dengan embrio yang besar, umumnya mengandung asam erusat dan atau asam lesquerosat pada lemaknya, juga sering mengandung raffinosa dan/atau stakhiosa, endosperm sangat sedikit atau tidak ada.
Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 50 hingga 250 cm dengan mahkota bunga berwarna kuning. Daunnya ditutupi dengan rambut-rambut kecil. Di alam, sesawi hitam bersifat oportunis dan dapat tumbuh di sembarang tempat sehingga sering menjadi gulma. Bijinya kecil, dengan diameter kurang dari 1mm.
Bunga tumbuhan ini bermahkota empat, bunganya kecil kuning sekitar 1 cm. Biji kecil, sekitar 1 mm, yang keras dan berwarna cokelat untuk hitam dalam warna. Biji sering digunakan dalam masakan India. Karena ukuran biji Brassica nigra yang sangat kecil, maka Allah membuatnya sebagai perumpamaan amal perbuatan seseorang. Seperti Firman Allah SWT dalam Surat Al-Anbiya’: 47 yang artinya:
47. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.
Selain ayat di Atas, Allah SWT juga menyebutkan biji sawi dalam Surat Luqman:16 yang artinya:
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus 1181] lagi Maha mengetahui.
[1181] Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
Berdasarkan kedua ayat di atas, seharusnya timbul rasa keingintahuan pada diri kita seberapa kecil biji sawi tersebut sehingga Allah SWT menyebutkan bahwa amal yang hanya seberat biji sawi saja Allah akan membalasnya. Meskipun perbuatan buruk atau perbuatan baik hanya seberat biji saja, pastilah tidak akan luput dari pandangan Allah Swt. Kebaikan dan keburukan itu pastilah akan terungkap jelas di hari kiamat kelak, dan bagi yang berbuat kebaikan pastilah diganjar dengan kebaikan pula, begitu pula dengan keburukan. Setelah kita mempelajari tentang Biologi maka kita akan tahu bahwa biji sawi itu sangat kecil dengan diameter yang kurang dari 1 mm.
Kandungan minyaknnya mencapai 30% dan sebagian besar mengandung asamlemak takjenuh. Meskipun mustar hitam mengandung minyak lemak (30-35%), kandungan berkhasiat adalah glikosida, sinigrin(kalium mirosinat) yang didampingi oleh enzim mirosin. Bila biji ditambah air dan digerus, mirosin akan menghidrolisis sinigrin menghasilkan alilisotiosianat yang menguap.Mengandung glikosida sinalbin yang dengan enzim mirosin menghasilkan akrinil isotiosianat, rasa menggigit, namun tidak berbau karena kurang menguap dibanding aliltiosianat.
Semenjak tahun 1950-an sesawi hitam mulai kehilangan popularitas dan digantikan oleh sesawi coklat (sesawi India) karena tersedia kultivar sesawi coklat yang lebih mudah dipanen secara mekanis.
Di Eropa Timurdan Kanada biji yang telah dilepas cangkangnya digunakan sebagai penekan batuk dan mengatasi infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA) sebelum digunakannya obat-obatan modern. Caranya adalah dengan membuat semacam balur yang diletakkan di dada atau punggung hingga si sakit merasakan "sengatan".
Biji sawi yang sering dicampurkan bersama rempah ke dalam masakan sebenarnya memiliki kelebihan yang tidak diduga jika dibandingkan dengan kekerdilan ukuran bijian itu. 
Menurut Imam Abu Hanifah, biji sawi boleh menyembuhkan penyakit serta menghilangkan kesan penyakit. Kenyataan ini diceritakan oleh Rasulullah SAW. Hadis daripada Ibnu Abbas daripada Rasulullah SAW sesungguhnya baginda bersabda," Apakah dua perkara yang dapat menyembuhkan sesuatu? Lalu Baginda menjawabnya sendiri: biji sawi dan sifat sabar". Wujud percanggahan di antara ulama tentang kesahihan hadis ini, ramai yang mengatakan ia sebuah hadis dhaif. Namun begitu Ibnu Taiyim seorang ulama yang pakar perobatan telah menguraikan khasiat-khasiatnya di dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi:
1.      Memanaskan tubuh badan
2.      Melawaskan perut dan melicinkan salur tahi perut
3.      Mengeluarkan cacing dari perut
4.      Mengelakkan bengkak limpa
5.      Mengikis kudis bernanah
6.      Meransang nafsu syahwat
7.      Mengelakkan sesak nafas
8.      Menambah selera makan
9.      Mengikis kotoran dan kesat pada limpa
10.   Membersihkan paru-paru
11.   Melancarkan pengaliran darah haid
12.   Mengeluarkan peluh daripada liang peluh yang tersekat
13.   Melapangkan paru-paru dan daripada lendir yang melekat
14.   Jika diminum dengan campuran biji sawi yang digiling, ia dapat membantu menyembuhkan penyakit sopak
15.   Jika disalut dengan madu, seterusnya ia dimakan dapat meredakan bengkak pada limpa
16.   Jika dicampur dengan air dan diminum ia dapat memasakkan sebiji bisul yang tumbuh
Selain manfaat di atas, biji sawi hitam juga digunakan sebagai perisa acar, daging, ikan, jeruk, salad, dan snack sejak zaman purba.
Biji – Digunakan untuk meransang muntah dan peluh; sebagai diuretik, stimulan, mengeluarkan dahak dan meradangkan kulit. Hanya dihancurkan, ditelan bagi merawat masalah perut, selsema; ditampal pada radang sendi, bisul bernanah, lumbago, penyakit kulit dan reumatisme. Infusi diminum untuk memanaskan perut dan membuka selera, merawat bronkitis, sakit kepala, reumatisme, sakit kerongkong dan selsema. Dekoksi diminum untuk merawat busung, masalah hati dan limpa, pleurisi dan sakit kepala.
Daun – Ditumbuk lumat dan tampal pada penyakit kulit. Dekoksi diminum untuk merawat spasma. Daun dimasak sup dan diminum untuk merawat radangpun dikencing atau dimasak bubur untuk dimakan bagi merawat pendarahan dalaman.
Minyak – Digunakan pada bisul bernanah, gatal, ulser dan merangsang pertumbuhan rambut
Minyak sawi juga  digunakan untuk membuat gas pemedih mata, pencegah anjing serta kucing dan membuat sabun. Lebah yang mengumpul nektar bunga sawi menghasilkan madu berwarna cerah dan rasa yang sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar