A.
Teh (Camellia sinensis L.)
Tanaman teh umumnya telah dikenal
penduduk Indonesia terutama sebagai penyegar minuman, kata latinnya Camellia sintesis (L.) o. Kuntze, termasuk familia
Theaceae. Selain di Indonesia tumbuh pula di India, Srilangka, dan Cina
(Kartasapoetra, 1992).
Menurut Arisandi (2008), tanaman
teh umumnya ditanan di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada
ketinggian 200-2300 m dpl. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina
Selatan. Ada dua kelompok varietas teh ang terkenal, yaituassamicayang
berasal dari Assam dan sinensis yang berasal dari Cina. Varietas
assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas
sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena
sering dipangkas, tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil
ramping setinggi 5-10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak,
berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun
tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit
tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi
halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm. Warnanya hijau,
permukaan mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga
bergabung menjadi satu. Berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warna putih cerah
dengan kepala sari berwarna kuning, harum, buahnya kotak, berdinding tebal,
pecah menurut ruang, masih muda hijau, setelah tua cklat kehitaman. Biji keras
sebanyak 1-3 dengan diameter 1,5 cm, masih muda kuning muda
setelah tua coklat. Pucuk
dan daun muda digunakan untuk pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji,
setek, sambungan atau cangkokan.